Ini dia kisah inspirasi yang akan menjadikan kita lebih semangat untuk menjalani hidup dan mengajarkan kita untuk tidak mudah terpengaruh perkataan dan opini orang disekitar kita.Mari kita membaca kisah yang sangat memotivasi kita untuk menjadi pemimpi tanpa mengekor pada kata kata dan omongan orang lain yang belum tentu kebenarannya.Marilah kita simak cerita penuh inspirasi di bawah ini .Tetap Bermimpi dan.... Terbanglah Seperti Elang !!!
Terbang tinggi seperti elang !! |
Suatu ketika, ada sebutir telur burung elang yang jatuh ke kandang ayam,Persis tempat jatuhnya adalah di sarang tempat induk ayam sedang mengerami beberapa butir telur ayam baru.Hari demi hari telur elang tersebut dierami oleh induk ayam dan sampai waktunya untuk menetas.Seperti anak anak ayam yang lain yang menetas bersamaan , anak elang itupun memperoleh perlakuan yang sama.Waktu terus berjalan sampai akhirnya mereka dibesarkan bersama sama dalam asuhan dan penjagaan sang induk ayam. Setiap hari, mereka bersama sama mencari makanan di sekitar kandang, bahkan sesekali ditempat yang lebih jauh,yaitu ke persawahan di pinggiran hutan.
Sebagaimana layaknya ayam, maka mereka menggunakan cakarnya untuk mengais makanan yang teselip diantara dedaunan dan sampah, Makanan favorit mereka adalah cacing yang menyelinap di sela sela atau lubang tanah becek pinggir sawah.Setiap hari si elang yang dibesarkan dikalangan anak ayam ini juga melakukan aktivitas yang sama dengan anak ayam lainnya,mengais dan mematuk tanah untuk mencari cacing.Suatu hari , ketika melakukan aktivitas rutin , tiba tiba terbanglah di atas mereka seekor burung besar dan gagah.Burung ini meliuk liuk dengan gagah perkasa mengepak epakkan sayapnya yang lebar dan hinggap diantara pepohonan dipinggir hutan .
"Gagah sekali burung itu" , pikir sang anak elang tadi.
Kemudian ia berkata kepada induknya yang merupakan seekor ayam ,
"Ibu ,... burung apakah itu ?"
Sang induk ayam menjawab,
"oh , itu sang elang anakku, salah satu hewan hebat di udara".
Anak elang menambahkan
"gagah sekali ya bu ?",
"tentu saja, ia salah satu burung paling gagah dimuka bumi" , sang induk menimpali .
Sejenak elang terdiam memandangi manuver manuver indah burung gagah tersebut di atas sana.
Kemudian, ia berkata,
"Ibu bisakah aku seperti dia? Terbang gagah dan meliuk liuk seperti ini?".
Sang induk ayam dengan senyum mencibir menjawab
"alaah kamu itu banyak tanya,, hewan seperti kita tidak bisa terbang tinggi seperti dia, kodrat kita ya seperti ini,, menggunakan cakar kita untuk mengais ditanah".
Anak elang itu menambahkan
"Tapi kan bu, kita juga punya sayap?" .
Dengan nada marah sang induk ayam kemabali menjawab ,
Terbanglah seperti elang !! |
"kamu itu,,dari dulu kita ya seperti ini,,tidak akan pernah bisa terbang seperti burung elang itu,, kehidupan kita ya seperti ini,,,tidak akan bisa berubah ,,,sudahlah terima saja nasibmu sebagai anak ayam ,,, sudah pergi sana gunakan cakarmu untuk mencari cacing , sebentar lagi hari gelap ,cuci tangan dan kakimu dan masuklah ke kandang...!"
Dari cerita motivasi diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa banyak orang yang dibesarkan di kalangan "ayam" , yang selalu pasrah menerima kondisi dan kenyatan hidup hanya karena terpengaruh perkataan atau opini yang sealu diberikan dan disuntikkan ke dalam pikirannya.Karena opini tersebut mereka tidak pernah berfikir dan termotivasi untuk mencapai sukses yang lebih besar dari saat ini dan tidak mau menempuh resiko guna menembus tembok opini dilingkungan tempatnya dibesarkan.
Jadi peran orang disekitar kita juga mempengaruhi pikiran pikiran kita dalam kehidupan ini.Jika lingkungan memberikan opini positif maka kehidupan kita kan positif dan kita bisa mengembangkan cita cita kita setinggi elang , namun sebaliknya jika lingkungan kehidupan kita negatif maka opini yang ada dalam pikiran kita juga akan seperti "ayam ayam" di cerita di atas ,
Kita semua sebagai makhluk ciptaan Allah swt ,, mempunyai "sayap sayap" kokoh yang akan membawa kita terbang jauh ke atas sana menuju cita cita tertingi dan kesuksesan yang luar biasa,Jika sang pencipta telah menentukan bahwa kita seorang elang maka berlakulah seperti elang.
Sumber : Munadi,Imam.2007.Super Muslim.Jakarta:Penerbit Hikmah.
tapi kita kan manusia bukan elang ataupun ayam
ReplyDelete