Marah merupakan celah besar masuknya setan kepada manusia dan menjadi tipu daya setan yang sangat ampuh.Sebab, setan bermain - main dengan marah seperti halnya seorang anak kecil bermain bola. Pada saat amarah memuncak, udara kotor akan naik ke otak sampai memenuhi saluran pikiran sehingga akan adanya perubahan raut muka , mata bergetar, gerak dan nada bicara gemetar, mata memerah , hidung kembang kempis, dll .
Menahan amarah dalam islam |
Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami kejadian di atas dan bingung bagaimana cara meredam amarahan pasangan baik laki laki atau perempuan atau meredam kemarahan suami atau istri ataupun meredam kemarahan kita sendiri.Bila seseorang sedang marah, hendaknya ia berusaha menenangkan dan meredam luapan amarahnya.Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya sebagai berikut :
Pertama, hendaknya diam.
Karena ketika marah, kita lebih dekat dengan kesalahan dan sikap diam lebih membuat kita aman.Nabi Muhammad saw bersabda :
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau (kalau tidak mampu) hendaklah ia diam."
(H.R.Muttafaq Alaih)
Kedua, ketika marah hendaknya kita duduk atau berbaring.
Sebagaimana sabda Nabi saw ,
"Jika salah seorang dari kalian sedang marah dan saat itu ia dalam keadaan berdiri, maka hendaknya ia duduk.Tetapi , bila ia tetap marah, maka hendaknya ia berbaring."
(H.R. Ahmad,Abu Daud, dan Ibnu Hibban)
Ketiga, hendaknya kita melihat dan ingat betapa buruk mukanya ketika kita sedang marah.Sebab, yang demikian itu bisa meredakan amarah.
Keempat, menghilangkan sifat - sifat tercela dari diri kita.
Sifat tercela yang dimaksud adalah seperti memaki , menuduh, mengutuk, dan mencela.Karena sifat sifat tersebut termasuk sifat - sifat orang yang bodoh .
Dalam sebuah riwayat , diceritakan bahwa seorang lelaki memaki - maki Abu Bakar r.a. , kemudian beliau berkata , "Apa yang dirahasiakan oleh Allah kepadamu itu lebih banyak lagi ."
Kelima, memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk .
Diriwayatkan dari Sulaiman bin Sard r.a. , ia berkata :Ada dua orang laki - laki yang saling mencaci di hadapan Rasulullah saw. Salah seorang dari mereka ada yang marah sehingga wajahnya memerah dan urat - urat lehernya menegang.Menyaksikan kejadian itu, Rasulullah saw bersabda :
"Sungguh aku mengetahui satu kalimat,seandainya seseorang membacanya, maka marahnya akan hilang, yaitu kalimat أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)".
Setelah mendengar sabda Nabi saw tersebut , salah seorang dari mereka menghampiri temannya sambil bertanya, "Tahukah kamu apa yang disabdakan Rasulullah saw barusan ?" Temanya menjawab "Tidak" . Ia memberitahu temanya bahwa barusan Rasulullah saw bersabda , "Aku akan ajarkan satu kalimat yang seandainya seseorang membacanya, maka marahnya akan hilang, yaitu kalimat أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ ." Temannya malah berkata ,"Kamu kira aku ini orang gila?"
(H.R. Bukhari dan Muslim).
Meredam amarah |
Keenam, selalu mengingat pahala berlipat ganda yang disediakan bagi orang yang mampu mengendalikan amarah .
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Tak ada upaya pengendalian di sisi Allah yang pahalanya melebihi upaya mengendalikan amarah demi mengharap pahala di sisi-Nya."
(H.R. Ibnu Majah)
Imam Abu Daud, at-Tirmizi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadis dari jalur Abdurrahim bin Maimum, dari Sahl bin Mu'adz, dari Mu'adz bin Anas r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Baransiapa sanggup mengendalikan amarahnya,padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah swt akan meninggikan derajatnya di atas sekalian makhluk dan memberi kebebasan kepadanya untuk memilih bidadari yang diinginkannya. "
Sebagai orang muslim , marilah kita berusaha dan terus berusahan agar mampu mengendalikan amarah supaya kita masuk kedalam golongan orang - orang yang bertaqwa . Semoga uraian singkat mengenai cara meredam mengatasi dan mengendalikan amarah ini bermanfaaat bagi kita semua.
Sumber : Rahman,Fathur.2008.Awas Godaan Setan.Yogyakarta:Insan Madani.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Tak ada upaya pengendalian di sisi Allah yang pahalanya melebihi upaya mengendalikan amarah demi mengharap pahala di sisi-Nya."
(H.R. Ibnu Majah)
Imam Abu Daud, at-Tirmizi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadis dari jalur Abdurrahim bin Maimum, dari Sahl bin Mu'adz, dari Mu'adz bin Anas r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Baransiapa sanggup mengendalikan amarahnya,padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah swt akan meninggikan derajatnya di atas sekalian makhluk dan memberi kebebasan kepadanya untuk memilih bidadari yang diinginkannya. "
Sebagai orang muslim , marilah kita berusaha dan terus berusahan agar mampu mengendalikan amarah supaya kita masuk kedalam golongan orang - orang yang bertaqwa . Semoga uraian singkat mengenai cara meredam mengatasi dan mengendalikan amarah ini bermanfaaat bagi kita semua.
والله أعلمُ بالـصـواب
“ Wallahu a’lam bish-shawab (Dan Allah Mahatahu yang sebenarnya)”
Sumber : Rahman,Fathur.2008.Awas Godaan Setan.Yogyakarta:Insan Madani.
0 Response to "Cara Meredam dan Mengendalikan Amarah Menurut islam"
Post a Comment